Posted by : trihandoyo
Rabu, 30 Januari 2013
LAPORAN PRAKTIKUM
STANDARISASI ARGENTOMETRI
Disusun
oleh :
NAMA SAYA ADALAH SAYA
NIM SAYA BERUJUD ANGKA
SEMESTER
1 REGULER B
JURUSAN
ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
TAHUN
AKADEMIK 2012 / 2013
STANDARISASI
ALKALIMETRI
I.
Tujuan : Membakukan prinsip Argentometri
Membakukan AgNO3
dengan NaCl
Membakukan KSCN dengan
AgNO3
II.
Prinsip
: Kresipilasi
(pengendapan dari ion Ag+)
III.
Reaksi :
IV.
Rencana
Kerja :
V.
Data
Lab. :
Kelompok
|
ml AgNo3
|
N AgNo3
|
ml KSCN
|
N KSCN
|
1
|
9,9
ml
|
0,101
N
|
10,0
ml
|
0,101
N
|
2
|
10,1
ml
|
0,099N
|
10,2
ml
|
0,097
N
|
3
|
10,1
ml
|
0,099N
|
10,0
ml
|
0.099
N
|
4
|
10,0 ml
|
0,1 N
|
10,0 ml
|
0,1 N
|
5
|
10,0
ml
|
0,1
N
|
10,5
ml
|
0.095
N
|
6
|
10,0
ml
|
0,1
N
|
10,1
ml
|
0.099
N
|
7
|
10,2
ml
|
0,098N
|
10,4
ml
|
0,094
N
|
8
|
10,1
ml
|
0,099N
|
10,2
ml
|
0,097
N
|
VI.
Perhitungan
: Rumus yang digunakan V1N1 = V2N2
1.
N
AgNo3
V1 x N1 = V2 x N2
10,0 x N1 =
10,0 x 0,1
N1 = 10,0 x 0,1
10,0
N1 = 0,1 N
2.
N
KSCN
V1 x N1 = V2 x N2
10,0 x N1 = 10,0 x 0,1
N1 = 10,0
x 0,1
10,0
N1 = 0,1 N
VII.
Pembahasan
:
Argentometri
merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan dengan
menggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga diartikan sebagai cara
pengendapan atau pengendapan kadar ion halida ataukadar Ag+ itu sendiri dari
reaksi terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran
AgNO3.
a.
Standarisasi AgNO3 dengan NaCl ( dengan indikator K2CrO4
)
Metode yang
digunakan pada standarisasi AgNO3 dengan NaCl adalah metode Mohr
dengan indikator K2CrO4. Penambahan indikator ini akan menjadikan
warna larutan menjadi kuning. Titrasi dilakukan hingga mencapai titik
ekuivalen. Titik ekuivalen ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi merah bata dan munculnya endapan
putih secara permanen.
Dipilih
indikator K2CrO4 karena suasana sistem cenderung netral. Kalium
kromat hanya bisa digunakan dalam suasana netral. Jika kalium kromat pada
reaksi dengan suasana asam, maka ion kromat menjadi ion bikromat dengan reaksi
:
2 CrO42-
+ 2 H+ ↔ Cr2O72- + H2O
Sedangkan dalam
suasana basa, ion Ag+ akan bereaksi dengan OH dari basa dan
membentuk endapan Ag(OH) dan selanjutnya teroksidasi menjadi A2O
dengan reaksi :
2 Ag+ + 2OH-
↓ ↔ H2O
Hasil reaksi ini
berupa endapan AgCl. Ag+ dan AgNO3 dengan Cl-
dari NaCl akan bereaksi membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Setelah ion
Cl- dalam NaCl telah bereaksi semua, maka ion Ag+ akan bereaksi
dengan ion CrO42- dari K2CrO4
(indikator) yang ditandai dengan perubahan warna, dari kuning menjadi merah
bata. Saat itulah yaitu saat AgNO3 tepat habis bereaksi dengan NaCl.
Keadaan tersebut dinamakan titik ekuivalen dimana jumlah mol grek AgNO3
sama dengan jumlah mol grek NaCl.
b.
Standarisasi KSCN dengan AgNO3
Proses standarisasi
KSCN dengan AgNO3 bertujuan
untuk menentukan normalitas dari KSCN dari volume rata-rata KSCN yang
diperlukan untuk menstandarisasi AgNO3. AgNO3 yang sudah
distandarisasi digunakan untuk menstandarisasi KSCN dengan indikator ferri
ammonium sulfat (Fe(NH4)2(SO4)2).
Metode ini disebut metode volhard .
VIII. Kesimpulan :
Semarang, 21 November
2012
Dosen
Pengampu Praktikan